Permintaan Maaf PM Badawi Sudah Cukup

Insiden Pemukulan Donald
Permintaan Maaf PM Badawi Sudah Cukup

Gianyar, 31 Agustus 2007 20:58
Pemerintah Indonesia mengisyaratkan, permintaan maaf Perdana Malaysia (PM) Abdullah Ahmad Badawi melalui telepon kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan berjanji menindak tegas pelaku pemukulan warga Indonesia Donald Luther Colopita, sudah cukup.

"Pada level tertinggi tatakrama diplomasi, tidak ada yang lebih penting dari pada telepon pribadi yang dilakukan PM Badawi kepada Presiden Yudhoyono," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Istana Tampak Siring, Gianyar, Bali, Jum`at siang (31/.

Dino menuturkan, apa yang dilakukan pemerintah Malaysia melalui telepon secara pribadi PM Badawi dan sebagai pemimpin Malaysia kepada Presiden Yudhoyono sudah menunjukkan niat baik negara tersebut menyelesaikan dengan arif dan bijaksana masalah ini.

Antara melaporkan, Kamis malam (30/ pukul 20.00 WIB, PMB Malaysia Badawi menelepon langsung Presiden Yudhoyono dan menyatakan permintaan maaf yang mendalam (profound apologize) atas kejadian tersebut dan berjanji menyelesaikannya.

Menurut Dino, inisiatif PM Malaysia meminta maaf telah mencerminkan persahabatan kedua pemimpin di antara kedua negara, dan menuntaskan penyelesaian kasus tersebut.

"Kalau mereka (Malaysia --Red) sudah menyatakan hal tersebut dengan tulus dan ikhlas, ya kita (Indonesia--red) harus menghargainya dan menerimanya," tegas Dino.

Ia menginformasikan, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia juga telah secara langsung telah menyampaikan surat permintaan maaf dari Kepala Kepolisian Diraja Malaysia kepada korban Donald Luther Colopita, dan keluarga korban telah menerima permintaan maaf tersebut.

"Yang paling penting pada level tersebut (polisi --Red) sudah ada inisiatif ingin menyelesaikan kasus tersebut. Tapi pada level tertinggi tatakrama diplomasi tidak ada yang lebih penting dari pada telepon pribadi yang dilakukan PM Badawi kepada Presiden Yudhoyono," katanya.

Meskipun belakangan ini masih ada gejolak di sejumlah tempat di Indonesia menuntut pemerintah meninjau kembali hubungan kedua negara karena kasus tersebut, Dino menjelaskan, permintaan maaf ini juga telah menjadi dasar kedua negara untuk terus memperkokoh hubungan.

"Kita ini bangsa besar dan terbesar di Asia Tenggara seharusnya memberi contoh bahwa kita dapat berjiwa besar menyikapi hal ini. Harus dicari solusinya, karena jika dilakukan atas dasar emosi akan semakin memperpanjang masalah antar kedua negara," katanya.

Menurutnya, warga Indonesia di Malaysia mencapai 1,5 juta orang ditambah 10.000 orang pelajar, sebaliknya warga Malaysia di Indonesia sekitar 4.300 orang, dan pelajar 4.300 orang, dan setiap tahun turis negeri jiran ke Indonesia mencapai 600.000 orang.

"Kita harus menangani bersama hubungan antar masyarakat people to people contact dengan kebesaran jiwa dan dengan standar internasional," kata Dino.

Terkait dengan sejumlah kasus tenaga kerja Indonesia yang belum terselesaikan di Malaysia, ia menuturkan, pada level diplomatik telah disampaikan agar hal itu menjadi fokus kedua negara.

Di tingkat kepolisian kedua negara telah ada semacam kesepakatan pertemuan setiap enam bulan guna menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi tingkat hukum dan peradilan. [EL, Ant] *GATRA*
http://gatra.com/artikel.php?id=107376

Wasit silat aja dibikin benjol, apalagi TKW....

kayaknya wasit silat indonesia ga hanya dibikin benjol, malah dibuat patah2 ama polisi malaysia.

saya sebagai salah satu warga negara indosia sangat menyayangkan adanya tindakan kriminal yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian malaysia terhadap terhadap wasit karate kita Donald Luther Colopita, bagaiman tidak?katanya kita ini satu rumpun,negeri jiran terkenal dengan adatnya,negeri yang bersyariat, tapi kok kenapa sampai terjadi insiden seperti ini? sangat disayangkan pula karna yang memukul itu adalah akademi dari kepolisian, apa memang polisi di negeri jiran sana tidak diajarkan budi pekerti yang baik?
ya kalau pun perdana mentri malaysia Abdullah Ahmad Badawi sudah meminta maaf, saya kira permintaan maaf itu tidak cukup tanpa memberikan sangsi yang sepadan terhadap pelaku pemukulan tersebut. Dan satu perlu di ingat, saudara saudara kita yang berada di malaysia masih banyak, jangan sampai insiden seperti ini terjadi lagi kepada saudara saudara kita disana....